Jumat, 10 Februari 2012

Review Album : Asking Alexandria - Reckless & Relentless

Reckless & Relentless merupakan album kedua dari band asal York, inggris ini. Asking Alexandria yang merupakan band paling bersinar dalam 2 tahun terakhir ini menjadikan "Reckless & Relentless" sebagai pembuktian mereka sebagai band yang patut di perhitungkan, The Next Big Things in 2011, dan men-follow kesuksesan besar album "Stand Up & Scream". Band beranggotakan Danny Worsnop (Vokal), Ben Bruce (Gitar), Cameron Liddell (Gitar), Sam Bettley (Bass), dan James Cassells (Drums) ini, sebelum merilis album kedua ini, mereka sempat mengeluarkan teaser mini album bertitel"Life Gone Wild" sebagai sebuah pemanasan sebelum album yang paling ditunggu-tunggu ini di rilis, di Life Gone Wild mereka meng-cover 2 buah lagu dari Band lawas Skid Row "Youth Gone Wild dan 18 And Life" dan mensisipkan singel untuk album Reckless & Relentless yaitu "Breathless".

Ada 12 track di Reckless & Relentless. Track 8 "Breathless" merupakan singel pertama, mendengarkan lagu ini agak sedikit berbeda dari lagu-lagu pada album sebelumnya, dengan tempo cepat dan memaksimalkan vocals/scream dari sang vokalis, lagu ini seperti memberikan sebuah energi yang baru dan sepertinya menjadi sebuah lagu yang dapat mewakili sound pada lagu-lagu lainnya di album ini. Album ini dibuka dengan sebuah intro "Welcome" yang sangat gelap/dark dan langsung dilanjutkan dengan "Dear Insanity", lagu yang sangat berpower-full, penuh dengan teriakan/screams bertenaga! serta "Closure", lagu yang mengingatkan kita akan lagu-lagu pada album Stand Up & Scream karena terdapat Synthetizer. "A Lesson Never Learned", "To The Stage", "Someone, Somewhere","Another Bottle Down", dan "Reckless & Relentless" juga menawarkan komposisi lagu yang hampir sama dengan Breathless, dimana kombinasi vocals/screams-Gitar-dan Drums sangat mendominasi ditambah sedikit sound synthetizer dan orkestra yang cukup terdengar, membuat kesan betapa keras/megah-nya lagu-lagu tersebut. 

Tidak terbayangkan seperti apa jadinya ketika para fans menyaksikan lagu-lagu di album ini di bawakan secara live oleh Asking Alexandria, yang pasti akan mengundang reaksi untuk ber-head banging-scream ria secara massal! Album ini ditutup oleh sebuah lagu yang mempunyai judul unik yaitu "Morte Et Dabo", diawali dengan intro yang dark juga, lagu ini sangat bertempo cepat dan full screams yang unik, sepertinya teknik vocals screams ini menjadi sebuah identitas/ciri dari band Asking Alexandria. Mendengarkan album ini bisa membuat "kepala menjadi pecah", memberikan sebuah energi dan emosi yang tinggi, kita seakan ikut terbawa oleh apa yang di rasakan Asking Alexandria akhir-kahir ini yang jadwal panggungnya begitu padat. Album ini memberikan sisi yang berbeda dari Asking Alexandria dan satu hal yang pasti Asking Alexandria tidak mengulang komposisi yang sama seperti lagu-lagu pada album pertama mereka, seperti yang di katakan oleh Ben Bruce dalam interview sebuah majalah :

"Album baru kami, Reckless and Relentless, yang merupakan proses pendewasaan kami dalam bermusik. Album ini mewakili keadaan terkini Asking Alexandria, kami mulai mengurangi porsi suara synthesizer di album baru ini. Kami lebih banyak meng-eksplorasi soundscape, atmosfer latar belakang lagu, dan lebih banyak menghadirkan part gitar. Kami ingin membuktikan kemampuan bermusik para personel Asking Alexandria dan Kami mengakui bahwa album sebelumnya, permainan kami masih jauh dari sempurna".


Track List : Asking Alexandria - Reckless & Relentless (2011)

1. Welcome (1:49)
2. Dear Insanity (3:09)
3. Closure (3:58)
4. A Lesson Never Learned (3:54)
5. To The Stage (3:30)
6. Dedication (1:03)
7. Someone, Somewhere (3:36)
8. Breathless (4:10)
9. The Match (4:15)
10. Another Bottle Down (3:34)
11. Reckless & Relentless (4:08)
12. Morte Et Dabo (5:15)

Review Album by Athur Tura
On Saturday. May 14th, 2011.




Asking Alexandria Dibalik Kisah Batalnya Mereka Konser Di Jakarta Indonesia

Asking Alexandria : They Won't Mosh, They Need Rest!


Band dan manajemen memutuskan untuk istirahat selama 3 bulan ke depan. Karena kelelahan luar biasa yang melanda, mereka takut akan mempengaruhi kesehatan masing-masing personel. Mereka membutuhkan istirahat.

Mendekati hari H konser Asking Alexandria di Jakarta, Indonesia (28 Mei 2011, di Lap parkir kolam renang GBK Senayan, Jakarta), sebuah kabar nggak enak justru terdengar. Band asal York inggris, itu tiba-tiba membatalkan rencananya untuk mengguncang panggung metal Jakarta.

Seperti dilansir oleh promotornya di Jakarta, Lian Mipro, Danny Worsnop (Vokal), Ben Bruce (Gitar), Cameron Liddell (Gitar), Sam Bettley (Bass), dan James Cassells (Drums), tiba-tiba membatalkan jadwal turnya. Kabar ini didapat langsung dari pihak booking agent, yang menghubungi pihak promotor. 

"Band dan manajemen memutuskan untuk istirahat selama tiga bulan kedepan. Hal ini tentu menyangkut jadwal tur yang sudah disepakati sebelumnya. Semua harus dibatalkan, termasuk tiga show di Asia Tenggara," ujar pihak booking agent, seperti yang diterima oleh Lian Mipro.

Apakah ini hanya alasan ?

Sebagai salah satu band yang lagi naik daun, jadwal manggung Asking Alexandria, memang gila-gilaan. Diparuh terakhir tahun 2010 saja, hampir tiap hari mereka manggung, tanpa jeda. Berkeliling dari satu kota ke kota lainnya, bahkan ke negara-negara lainnya.

Kesibukan seperti ini menimbulkan tekanan yang luar biasa di lingkungan internal band. Masing-masing personel terkena rasa lelah dan penat yang luar biasa.

Mungkin awalnya masih bisa ditahan dan dikompromikan. Tapi lama-kelamaan, mereka mencapai titik tertinggi dari kelelahan dan penat yang dialami. Pihak manajemen takut kalau nantinya kesehatan mereka justru ikut terganggu.

Maka..., langkah rehat yang selanjutnya dipilih.

Imbasnya, tur yang seakan berjalan tanpa henti itu terpaksa dibatalkan sementara. Apalagi mengingat mereka masih punya jadwal padat di bulan-bulan selanjutnya. Tur Inggris dan Eropa yang sudah terjual habis tiketnya, serta Vans Warped Tour yang tentunya membutuhkan persiapan yang matang.

Kalaupun panggung Asking Alexandria di Jakarta dipaksakan, pihak booking agent mengaku nggak berani menanggung akibatnya. Mereka takut aksi Ben Bruce dan teman-temannya nggak maksimal, dan justru mengecewakan. Keputusan membatalkan konser kali ini di anggap yang terbaik, dan mereka berjanji akan kembali ke Jakarta suatu waktu nanti.

Sesibuk apa sih Asking Alexandria sebenarnya ?
Kalau melihat jadwal tur mereka, memang harus diakui bahwa mereka punya jadwal yang sangat padat. Sejak bulan Januari 2011 saja, mereka sudah harus berkeliling berbagai negara dan kota. Mulai dari Inggris, Irlandia, Itali, Jepang, Australia, dan tentunya Amerika.

Tur mereka di Amerika lah yang membuat mereka menjadi kelelahan. Tiap hari mereka harus berpindah kota, dan manggung di depan penggemarnya. Malahan, beberapa kali mereka tercatat harus manggung dua kali di hari yang sama!

Ben sempat mengakui di sebuah media musik ternama, bahwa jadwal tur padat ini seperti pedang bermata dua.

Di satu sisi dia mengaku senang, karena hal ini berarti lagu-lagu Asking Alexandria bisa diterima banyak orang. Di sisi lain, mereka harus menerima konsekuensinya, kelelahan luar biasa karena harus beraksi di depan banyak penggemarnya.

"Ini adalah sebuah proses. Kalau kami bisa melewatinya, pasti kami akan menjadi sosok yang lebih baik. Seperti album baru kami, Reckless and Relentless, yang merupakan proses pendewasaan kami dalam bermusik, " ujar Ben.

Judul album yang seakan mewakili keadaan terkini Asking Alexandria itu memang menghadirkan musik mereka dalam bentuk yang lebih berkembang. Kalau dulu mereka sempat dituduh mencuri konsep musik dari Enter Shikari, kali ini nggak lagi. Mereka mulai mengurangi porsi suara synthesizer di lagu-lagunya.

Lagu-lagu baru mereka lebih banyak mengeksplorasi soundscape, atmosfer latar belakang lagu, dan lebih banyak menghadirkan part gitar.

Diakui Ben bahwa mereka ingin membuktikan kemampuan bermusik para personel Asking Alexandria. Dia mengakui bahwa album sebelumnya, permainan mereka masih jauh dari sempurna.

Harus diakui bahwa Asking Alexandria sedikit berbeda dari band-band sejenisnya. Mereka punya pendengar yang lebih luas, lebih banyak pendengar dewasanya. "Thanks to Youth Gone Wild dan 18 and Life", dua lagu milik Skid Row yang sempat dibawakan ulang oleh Asking Alexandria.

"Fans kami luar biasa. Mereka mengerti alasan di balik semua hal yang kami lakukan. Jadi, walaupun kami melakukan sesuatu yang membuat mereka kecewa, biasanya mereka bisa memakluminya," ujar Ben, serius.

Opini Ben ini tentunya menyangkut pecinta musik di tanah kelahiran mereka, Inggris. Pasalnya, mereka dianggap berkhianat, dan membelot oleh beberapa pihak di Inggris.

Kebencian ini bukan tanpa sebab. Asking Alexandria adalah band Inggris yang justru memulai karirnya di Amerika. Dan tanah Paman Sam itu juga mereka mulai meraih popularitas.

"Saya mendengar semua cercaan yang datang ke kami. Khususnya yang datang dari Inggris. Tapi sebetulnya cercaan itu bukan datang dari pecinta musik. Karena buktinya saat kami menggelar konser di Inggris, Fans kami berkumpul, membeli tiket sampai habis, dan menikmati konsernya," jelas Ben, tegas.

Menurut Ben, semua cercaan itu justru datang dari beberapa band Inggris, yang menurutnya iri pada mereka.

"Saya nggak akan menyebut siapa-siapa band itu. Mereka sering mengatakan kami sebagai pengkhianat. Mereka menyebut kami bukanlah orang Inggris, melainkan orang Amerika. Sudahlah, mereka hanya sebagian orang yang iri pada kami," tutup Ben, santai.

Sikap tegar kayak gini yang juga membuat album terbaru Asking Alexandria bertengger di nomor 9, pada minggu pertamanya. Hmmm, melihat kesuksesan album Reckless and Relentless, bukan nggak mungkin kalau Asking Alexandria bakal kembali berhadapan dengan jadwal tur yang padat. Kalau saat itu datang, mereka sudah harus lebih dewasa, dan lebih siap mental untuk menghadapinya.



Artikel (Tulisan) ini oleh / original by Irvin,
From Majalah Hai edisi 2-8/Mei 2011, Hal 46-47.
Saya re-post di blog saya karena saya sangat suka sekali dengan band Asking Alexandria, dan mungkin buat kalian yang membacanya bisa mendapatkan sesuatu/informasi dari tulisan ini, Saya hanya ingin men-share lebih luas kepada orang-orang di luar sana.

-Athur Tura. Thank You :)

Discography Albums :


"Asking Alexandria - Reckless & Relentless (2011)"


1. Welcome
2. Dear Insanity
3. Closure
4. A Lesson Never Learned
5. To The Stage
6. Dedication
7. Someone, Somewhere
8. Breathless
9. The Match
10. Another Bottle Down
11. Reckless & Relentless
12. Morte Et Dabo

"Asking Alexandria - Life Gone Wild (2010)"


01. Youth Gone Wild (Skid Row Cover)
02. 18 And Life (Skid Row Cover)
03. A Single Moment Of Sincerity (Bare Remix)
04. Not The American Average (Voorny Remix)
05. I Was Once, Possibly, Maybe, Perhaps A Cowboy King (Demo)
06. Breathless



"Asking Alexandria - Stand Up And Scream (2009)"


01. Alerion
02. Final Episode (Let's Change The Channel)
03. A Candlelit Dinner With Inamorta
04. Nobody Don't Dance No More
05. Hey There Mr.Brooks (Featuring Shawn Milke Of Alesana)
06. Hiatus
07. If You Can't Ride Two Horses At Once...You Should Get Out Of The Circus
08. A Single Moment Of Sincerity
10. I Used To Have A Best Friend (But Then He Gave Me An STD)
11. A Prophecy

09. Not The American Average
12. I Was Once, Possibly, Maybe, Perhaps A Cowboy King
13. When Everyday's The Weekend

Compilations Punk Goes Pop 3 (2010) :

Asking Alexandria - Right Now (Na na na) (Akon Cover)






0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates