Jumat, 27 Januari 2012

Kamera Lubang Jarum/ Pinhole Camera



Di tengah serbuan kamera digital yang semakin memurah dan mudah diperoleh di pasaran, ternyata masih ada sejumlah orang yang memilih menggunakan kamera sederhana. Hanya dengan menggunakan bahan berupa kaleng susu, kardus, atau kotak karton / tripleks yang dilubangi seukuran sebatang jarum maka jadilah sebuah kamera rakitan nan murah dan tetap bisa digunakan untuk memotret.
Kamera yang tak lazim tersebut dinamai Kamera Lubang Jarum (KLI) atau pinhole camera. Prinsip kerja KLJ adalah menangkap sebuah objek melalui celah cahaya seukuran lubang jarum. Oleh karenanya namanya pun menjadi kamera lubang jarum. Objek gambar itu kemudian terekam di kertas film/negatif. Proses selanjutnya sama dengan proses fotografi analog, yakni kertas negatif tersebut lantas diproses untuk menjadi cetakan positif.
Adalah fotografer Ray Bachtiar Drajat, yang pertama kali mempopulerkan teknik memotret ini di Indonesia. Pada tahun 1997, Ray yang mulai menggunakan kamera digital untuk pekerjaannya sebagai profesional fotografi, mulai berpikir untuk membuat karya foto dari bahan yang sederhana dan ternyata berhasil. Berbekal kaleng susu 800 gram dan kertas negatif Chen Fu yang biasa dia gunakan untuk memotret, dia memberanikan diri untuk mengajarkan workshop perdana tentang kamera lubang jarum pada tahun 2001.
Lokasi pertama yang dipilih adalah tempat pembuangan sampah Bantar Gebang, Bekasi. Workshop ini malah mendapat sambutan dari Galeri i-see dan Kedutaan Belanda. Selanjutnya, Ray membuat workshop serupa dengan skala lebih besar untuk wilayah Jawa, Bali, dan Makassar. Karena semakin banyak orang yang penasaran dan mengikuti jejak Ray, maka tepat di hari kemerdekaan 17 Agustus 2002, lahirlahKomunitas Lubang Jaru Indonesia (KLJI).
Hingga saat ini KLJI telah menyebar di beberapa kota, antara lain Bandung, Jakarta, Tangerang, Palembang, dan kota-kota lain. KLJI juga terus melakukan workshop dan pernah bekerjasama dengan Kufoto.com untuk gelaran Soundrenaline di Pekanbaru. Berbeda dengan fotografi lainnya, untuk membuat sebuah foto melalui lubang jarum memerlukan proses yang sangat melelahkan. Meski demikian, ternyata banyak anak-anak muda yang tertarik mendalami fotografi dan ternyata cukup kreatif.
Di Jogja misalnya, muncul KLJ kaleng rokok, sementara di Malang ada KLJ pralon dan ada juga KLJ kotak tripleks. Semuanya berangkat dari memanfaatkan barang-barang limbah. Keren bukan? Nah, jika Anda tertarik untuk memotret dengan teknik kamera lubang jarum, maka caranya adalah sebagai berikut:
1. Kertas film dimasukkan ke dalam kaleng, kardus, kotak tripleks. Perhatikan, ketika Anda memasukkan kertas tersebut ke dalamnya jangan sampai terkena sinar matahari. Posisi kertas mengikuti bentuk kaleng / kardus.
2. Cari obyek bidik dan upayakan obyek tersebut adalam posisi diam. Apabila kondisi cuaca sedang cerah atau panas, maka tutuplah lubang jarum tersebut lantas bukalah selama 20-30 detik. Sebaliknya, ketika cuaca gelap maka waktunya sekitar 1 menit atau lebih.
3. Setelah itu masuklah ke kamar gelap untuk mengubah kertas yang menangkap gambar untuk dijadikan kertas negatif.
4. Kertas negatif lantas dicuci di dalam ruang yang gelap, bisa menggunakan kamar atau kamar mandi yang ditutup rapat-rapat. Upayakan tidak ada cahaya yang masuk ke dalam ruang.
5. Persiapkan bahan-bahan untuk mencuci kertas negatif tersebut yang bisa dibeli di tempat cetak foto.
- Cairan developer
- Stop bath atau cuka
- Cairan fixer
6. Selanjutnya Anda bisa memproses dengan cara:
- Masukkan kertas negatif ke dalam cairan developer sambil digoyang-goyangkan selama 2-4 menit tergantung perbandingan larutan developer dengan air.
- Stop bath +- 20 detik
- Fixer 2-3 menit.
7. Terakhir yang Anda lakukan hanya membilas atau merendam kertas foto tersebut ke air bersih untuk menetralkannya dari bahan-bahan kimiawi.
8. Lantas angin-angikan foto dengan cara menjemurnya, bisa dengan jepitan jemuran hingga kering. Nah, jadilah foto-foto keren nan unik dari kamera sederhana.

Sumber foto: http://kljindonesia.org dan http://remaja.suaramerdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates